Thursday, June 7, 2012

Seminar Karunia Cinta Remaja #KCR

Sabtu pagi kemarin saya pergi ke seminar Karunia Cinta Remaja yang diselenggarakan oleh Dream Light EO dengan pembicara Bp. Ikhsan Baihaqi (Abah). Sebelumnya memang saya sudah pernah mengikuti acaranya si Abah juga tentang Program Sekolah Pengasuhan Anak (PSPA), dan menurut saya banyak sekali ilmu yang saya dapat bukan hanya bagaimana cara mendidik anak tetapi juga tentang membina hubungan yang baik dengan suami dan orangtua.

Terkadang saya berpikir, ketika saya jadi orangtua apa saya sudah pernah dapat ilmu mendidik dan membesarkan anak? Kalau memang belum terus modalnya apa? Cuma dari warisan orang tua kita dulu atau dari uji coba ke anak-anak kita. Apalagi saya punya tanggung jawab lebih untuk turut serta membesarkan anak dari Kaka saya yang sudah mulai memasuki masa Remaja, nah.. semua hal ini yang membulatkan tekad saya untuk datang ke seminar KCR ini sendirian :)

Seperti biasa, sebelum seminar dimulai Abah selalu mengeluarkan beberapa syarat yang harus diikuti, yaitu :
  1. Konsentrasi
  2. Fokus
  3. Terlibat, tiap kali Abah bilang berdiri, membaca dengan suara keras, menulis, menjawab pertanyaan, de el el semuanya harus diikuti. Karena dengan terlibat dan ikut melakukan maka hal yang akan disampaikan akan masuk ke dalam alam bawah sadar seseorang.
  4. Anti Jaim, jadi kalau mau nangis ya silahkan nangis yang mau tertawa ya silahkan tertawa.. pokoknya ga boleh jaga image, dan memang terbukti tiap kali mengikuti seminar ini amat sangat banyak para suami yang menangis tersedu-sedu. 
Dan seminar pun dimulai.. Abah mulai mengeluarkan Teori bagaimana kondisi anak yang terlahir di dunia, yaitu:
  1. Teori Behaviorism, teori ini menyatakan bahwa semua anak yang terlahir di dunia itu kosong dan tidak memiliki muatan/rasa apapun.
  2. Teori Psikoanalisa, teori ini mengabaikan pengaruh lingkungan untuk perkembangan anak. Jadi setiap anak yg dilahirkan dari orang tua yang jahat maka anak tersebut sudah membawa muatan jahat / (-) dari orang tuanya.
  3. Teori Fitrah seperti ajaran Rasulullah, anak yang dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan FITRAH/SUCI tergantung bagaimana orangtua mendidiknya.
Abah mengabaikan teori Behaviorism dan Psikoanalisa, yang dibahas hanya Teori Fitrah. Jadi menurut teori Fitrah ini, setiap anak lahir dalam keadaan suci dan sudah membawa muatan (+) tetapi tetap bergantung dengan lingkungan yang membentuknya, dan lingkungan yang paling dekat dengan anak adalah orangtuanya.
Karena seminar ini judulnya Karunia Cinta Remaja, jadi ya yang dibahas seputar menghadapi anak remaja. Anak remaja membutuhkan identitas diri dan kemandirian, oleh karena itu kita sebagai orangtua harus pintar mengelola prilaku mereka menjadi anak yang mandiri dan tetap akrab dengan orangtuanya.Bagaimana caranya?
Hakikatnya anak remaja membutuhkan 4 karunia, yaitu :
1. Karunia Waktu
Anak-anak membutuhkan sedikit saja waktu untuk bersama orangtuanya, yang harus diingat adalah kebersamaan bukan kedekatan. Dengan kebersamaan ini orangtua harus melakukan aktifitas bersama-sama dengan anak-anaknya bukan hanya dekat tapi tidak terlibat.
2. Karunia Sentuhan
Sentuhan ini dapat mewakili ribuan kasih sayang. Kapan waktu yang tepat menyentuh anak remaja? yaitu pada saat mereka sedang sangat bergembira dan pada saat mereka sedang merasa terpuruk. Tetapi, ada juga moment dimana anak remaja tidak suka disentuh seperti pada saat mereka sedang marah atau pada saat diajak bicara kemudian mereka bergerak menjauh.
3. Karunia Hadiah
Anak remaja pasti sangat suka hadiah dan kejutan. Sifat hadiah yang kita berikan ini adalah :
  • Bukan yang pantas diterima  
  • Sifatnya tanpa syarat 
  • Bukan karena pekerjaan / prestasi anak 
  • Bukan juga barter atas perilaku mereka yang sudah baik 
  • Sesuatu yang disenangi anak, tapi belum diminta oleh anak 
4. Karunia Bicara Dengan bicara anak belajar mengemukakan perasaannya dan itu akan sedikit demi sedikit membersihkan hatinya. Cara melampiaskan perasaan inilah yang harus dibimbing agar anak merasa nyaman dan lega karena sudah bicara dengan kita. Intinya kita harus bisa :
  • Lebih sering mengajak mereka bicara pada hal yang tidak bermasalah sebelum pada hal yang bermasalah 
  • Pada hal yang sepele sebelum yang serius 
  • Mengeluarkan perasaan anak dahulu baru mengeluarkan nasihat

Cara meredam amarah anak dengan metode ABG :
Akui bahwa emosi (-) anak itu normal. Biarkan ia mengeluarkan emosinya dengan bicara agar bisa lebih baik. Masa-masa tantrum anak-anak pada saat umur 2 tahun (banyak keinginan tapi belum bisa ngomong) dan umur 12 tahun (ada perubahan hormonal dan emosi/ego untuk mulai mengeluarkan perasaannya).
Berikan klarifikasi kembali, berikan feedback. Jadi setelah ledakan keluar, tanyakan ke mereka seperti ini "Tadi mama lihat, kamu sedang marah dengan mama ya? memangnya kamu merasa apa nak?"
Gali solusi bersama. Ayo cari jalan keluar masalah anak untuk kepentingan bersama dan bukan untuk kepentingan orangtua semata.

Mengapa sulit membuat anak bicara : 
  • Mulutnya biasa dibungkam 
  • Saat mulai bicara, anak akan diserang oleh orangtuanya.
Lalu bagaimana menanganinya :
  • Jangan paksa anak bicara 
  • Undang ia bicara dengan perkataan seperti: Mama tau Mama sudah terlalu banyak mengendalikan dan Mama juga tau kamu sudah remaja dan tidak mau menceritakan masalahmu. Tapi jika nanti sudah mau, Mama siap mendengarkan.
    Kebutuhan untuk anak remaja :
    • Privasi ruang pribadi
    • Privasi ruang emosional
    • Privasi ruang sosial
    • Hasrat kemandirian intelektual
    • Remaja menginginkan hak otonomi / kebebasan
    • Saat umur mereka 13 tahun, selanggarakan forum keluarga
    • Selalu libatkan mereka dalam membuat batasan dari kebebasan

    Inti dari seminar ini, jika anak kita sering diajak bicara dan mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya, Insya Allah mereka akan tumbuh menjadi anak yang lebih berkasih sayang, lebih hormat pada orangtuanya, dan kelak mereka akan menjadi seperti Ayah dan Ibunya saat ini.

    Ingat.. Keberhasilan anak merupakan keberhasilan orangtuanya juga, karena anak yang sholeh dan sholehah itu merupakan bukti bahwa orangtua telah melaksanakan amanah Allah SWT terhadap anaknya dengan baik. Semoga anak-anak saya menjadi anak yang baik, sholeh dan sholehah, yang bukan saja dapat membahagiakan orangtuanya di dunia, namun juga bisa menyelamatkan orangtuanya di akhirat kelak.. amin :)

    0 Komentar: